3 PERTANYAAN MENJEBAK DALAM WAWANCARA KERJA

3 Pertanyaan Menjebak dalam Wawancara Kerja

Pernahkah Anda merasa bingung harus menjawab apa dalam suatu wawancara kerja? Saya pernah, dulu. Pertanyaan yang diajukan rasanya seperti jebakan. Mau dijawab jujur tapi khawatir malah jadi tidak lulus. Dijawab tidak jujur nanti ketahuan dan akhirnya tidak diterima juga. Bingung kan!
Ada banyak pertanyaan menjebak yang biasa muncul dalam wawancara kerja. Pertanyaan seperti ini memang sengaja dikeluarkan selain untuk mengetahui jawaban calon karyawan, juga untuk melihat respon dan bagaimana tanggapan terhadap pertanyaan seperti itu.

Tidak sedikit orang yang jadi terdiam sejenak, memandang kosong ke atas, atau aaa… eee… baru kemudian bisa menjawab. Ini malah menandakan kalau ia sedang mengarang sesuatu… Saran saya tetaplah santai dan perhatikan bicara Anda, seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang tips berbicara saat wawancara.

Berikut ini 3 pertanyaan menjebak yang pernah saya temui ketika mengikuti sesi wawancara.

Apa kekurangan terbesar Anda?
Dari beberapa kali wawancara, pertanyaan ini selalu saja keluar. Beberapa buku dan artikel yang saya baca menyarankan untuk menjawabnya secara jujur namun positif. Hmmm… bagaimana maksudnya? Saya kasih contoh aja, misalnya saya ini orangnya perfeksionis. Kadang saya terlalu sering memeriksa hasil pekerjaan untuk memastikan semuanya sudah sesuai dengan permintaan. Tapi, saya bisa mengatasi kekurangan saya ini dengan membuat jadwal kapan saja review hasil pekerjaan harus dilakukan, jadi tidak mengganggu anggota tim yang lain.

Kenapa Anda ingin pindah dari perusahaan Anda yang sekarang?
Pertanyaan ini juga pernah membuat saya bingung sejenak, kenapa ya saya mau pindah? Apa mau jawab karena gajinya kecil, bosnya galak, atau masuknya kepagian? Gak mungkin kan, karena semua itu akan menjadi nilai negatif bagi Anda. Ada banyak jawaban sebenarnya sesuai situasi Anda, misalnya di kantor lama karir saya sudah mentok, agar lebih berkembang saya harus mencari tantangan baru. Atau saya merasa bosan di perusahaan lama dan tidak ingin kebosanan saya mengganggu kinerja yang lain. Itu lebih bagus dibanding harus menjelek-jelekkan perusahaan lama Anda.

Mengapa saya harus menerima Anda, bukan pelamar yang lain?
Nah, ini biasanya pertanyaan pamungkas. Setelah bincang-bincang banyak hal, pertanyaan terakhir keluarlah yang ini. Jawablah dengan menonjolkan keahlian Anda dan kesesuaiannya dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya karena saya memiliki keahlian dan sudah berpengalaman, dengan itu saya yakin dapat memberi kontribusi bagi kemajuan perusahaan ke depan.
Demikianlah 3 pertanyaan menjebak dalam wawancara kerja dan bagaimana menjawabnya. 

Semoga bermanfaat…

Subscribe to receive free email updates: